Assalamualaikum, apa kabar ummahat? Ada yang suka makan ikan? Biasanya kalo makan ikan diolah menjadi apa umm? Buat yang males masak, tenang aja pilihan tempat makan yang menyediakan ikan saat ini sudah banyak. Kali ini umma mau berbagi cerita pengalaman makan ikan bakar mas dion. Simak secara lengkap ya..
Ikan Sumber Protein
Ikan merupakan anugerah dari Allah yang dilimpah dibumi menjadi salah satu sumber makanan untuk manusia. Semua jenis ikan laut maupun tawar merupakan makanan halal yang merupakan sumber protein. Protein tersebut mengandung asam-asam amino esensial yang tidak rusak karena proses pemasakan. Masyallah.Selain itu mengandung lemak yang mudah dicerna tubuh. Dahsyatnya sebagian besar kandungan lemak tersebut merupakan asam lemak tak jenuh. Zat inilah yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah.
Tidak hanya berhenti disitu, ikan juga memiliki kandungan vitamin maupun mineral yang dibutuhkan tubuh. Apapun vitamin yang terkandung pada ikan antara lain yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin. Sedangkan mineral yang ikan antara lain kalsium dan phosphor.
Olahan Ikan
Fa dan Ha tidak dapat dikatakan suka makan ikan, namun mereka tidak menolak untuk makan ikan. Jujur umma sendiri tidak pandai mengolah ikan. Olahan ikan yang biasa umma lakukan yaitu yang mudah dan praktis yaitu mengoreng.Sayangnya lebih banyak pilihan air tawar yang ada wilayah umma daripada ikan laut. Hal ini menyebabkan seringkali proses pembersihkan kurang optimal dan menyisahkan bau lumpur. Tidak heran kadang Fa dan Ha mau makan ikan kadang tidak.
Menurut umma, mengolah ikan laut lebih mudah daripada ikan tawar untuk siap diproses selanjutnya. Mengingat umma lahir maupun besar dikota dekat pesisir. Umma beruntung pernah mencicip beraneka jenis ikan karena kedua kota tersebut terletak pada geografis pesisir yang berbeda.
Saat kecil atau mudik ke Trenggalek, olahan ikan semar panggang yang selalu umma rindukan. Cita rasa khas bersatu dengan santan kental begitu menggugah selera. Belum lagi kalo ditambahkan nasi tiwul anget dan sayur rebus.
Jika saat besar di Sidoarjo, olahan ikan tambak seperti ikan wader goreng merupakan salah satu yang umma tunggu selepas pergi dari pelelangan. Tidak lupa disantap dengan sayur bobor dikala cuaca panas. Masyallah nikmat sekali apalagi dicocol sambel terasi.
Maaf ya umma jadi bikin ngiler ya pas baca ini. Umma juga begitu mengingat sudah lama sekali rasanya lidah ini mendamba. Sejak berdomisili di Depok, jujur memang pilihan ikan laut segar jarang umma temui. Kalopun ada pilihan itu-itu saja, mengingat suami dan FaHa ya hanya makan tapi tidak suka sekali.
Jujur umma jadi sering bingung dalam belanja dan mengatur menu. Belum lagi harus mengingat anggaran belanjanya terbatas. Pasti ummahat juga berasakan hal yang sama bukan?
Berburu Ikan Laut
Salah satu menu yang umma minta khusus pada suami ketika sudah sangat kangen makan ikan laut yaitu pergi ke kedai. Tidak mudah menemukan kedai yang menyediakan ikan laut bakar di wilayah umma. Ya kembali lagi, ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut.Kebiasaan makan ikan laut ini menurut pengamatan umma, tergolong kurang untuk masyarakat disini. Mungkin salah satunya karena letak geografisnya agak jauh dari pesisir. Hal tersebut menyebabkan harga ikan laut lebih mahal sehingga sulit dijangkau
Masyarakat ini disini, hidup berdampingan dengan empang dan hobi memancing. Hal tersebut menyebabkan masyarakat lebih familiar dengan ikan air tawar. Terlebih komoditas ini seringkali didapatkan secara gratis.
Ikan Bakar Mas Dion
Kami datang ke kedai ini pertama kali saat hamil adik Ha. Kala itu umma ingin sekali menikmati ikan laut. Pilihan kami jatuh pada ikan bakar mas dion. Harga ikan laut yang relatif mahal kami terjang untuk memenuhi keinginan nyidam.Umma masih ingat betul kami memutuskan memilih ikan jenis kuwe lilin. Hal tersebut karena termasuk harganya lebih terjangkau dari jenis ikan laut lain dan kami belum pernah merasakan citarasa ikan ini.
Pengalaman Pertama
Masyallah malam itu umma makan besar, besar sesungguhnya. Kami memilih membawanya pulang dan makan di rumah kontrakan perjuangan kami saat itu. Suami hingga sampai sempat melarang umma untuk menambah nasi kembali.Termasuk melarangkan untuk menyimpan sisanya untuk pagi. “Udah ma, habis sekarang saja, mumpung masih anget, kalo besok belum tentu rasanya sama”.
Umma langsung berkaca-kaca dan memasukkan tiap inchi ikan ke dalam mulut tanpa ragu. Mengunyahnya dengan cermat hingga potongan terakhir. Tak lupa umma juga menjilat setiap tetes bumbu yang tersisa. Senikmat itu bener dah ummahat...
Pengalaman Kedua
Tahun berganti, akhirnya kami bisa menikmati bersama Fa dan Ha beberapa bulan yang lalu. Jujur kedatangan kami kedua kalinya tidak terlalu membekas. Haha bukannya tidak enak namun momennya mungkin sudah berbeda.Dahulu keadaan ekonomi kami tidak sedang baik. Namun suami alhamdulillah meloloskan keinginan dan kerinduan umma. Sepeleh tapi momen yang tercetak benar-benar membekas hingga ke relung jiwa.
Kedatangan kami kedua tanpa terencana. Sore itu menjelang maghrib kami biasa jalan-jalan sore menghabiskan bensin bercengkerama di atas motor. Umma ingat Fa dan Ha belum makan sore, saat umma menanyakan menu apa yang mereka inginkan.
Suami langsung menawari kami untuk mampir ke ikan bakar mas dion. Kebetulan motor mengarah pada wilayah tersebut. Wilayah Jl. K.H.M. Usman No.84 Rt. 02/05, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16425 yang umma jarang lewati.
Fasilitas Kedai
Kami turun dengan semangat di lahan parkir yang luas. Parkiran tersebut tidak rapi, hanya berupa tanah dengan banyak pecahan bangunan. Umma beberapa kali mengingatkan Faha untuk memperhatikan kakinya dalam melangkah.Jujur tidak ada perubahan signifikan pada kedai ini dari kunjungan umma tiga tahun yang lalu. Perbedaan mencolok malah umma temukan saat sedang menunggu pesanan. Kedai ikan bakar mas dion sudah go digital.
Pemesanan dan Pembayaran
Ikan bakar pada kedai ini dapat dipesan melalui beberapa aplikasi pesan antar. Selain itu juga tersedia pembayaran e-wallet dengan potongan besar yang tertera pada etalase kedai. Umma yang pengguna pembayaran tradisional sempat ternganga menyaksikan proses transaksi yang begitu cepat oleh beberapa pelanggan yang telah lebih dahulu beranjak.Tahapan Pemesanan
Sore itu kami memesan dua jenis ikan, salah satunya ikan patin. Satunya umma lupa dan akhirnya suami yang memilih. Maklum ikan kuwe lilin yang begitu membekas tidak tersedia sore itu. Kami memilih ikan dalam wadah sterefoam berisi es batu. Petugas memperlihatkan beberapa jenis ikan secara bergantian untuk kami pilih. Ada ikan gurame, nila, patin, bawal, baronang, kakap merah dan kerapu.Saat tahap ini sebaiknya pastikan pilih ikan yang berkualitas baik. Hal tersebut ditandai dengan mata ikan bening, sisiknya rapi, dan insang berwarna kemerahan. Ikan segar memiliki bau amis yang khas dan tidak menyengat.
Warna ikan segar terlihat cerah dan mengkilap. Selain itu sempatkan menegang atau menekan permukaan ikan untuk mengetahui kesegarannya. Ikan segar umumnya lembut, kenyal dan tetap padat. Bagian perut jika ikan segar akan kembali ke bentu semula setelah ditekan.
Terakhir pastikan memilih ikan yang sesuai kantong ya umm. Harga yang disebutkan saat memilih ikan tersebut hanya untuk ikannya saja belum kelengkapannya lainnya. Hehe. Benar bukan ini bagian penting dari semuanya umm?
Kualitas Rasa
Umma benar-benar memperhatikan proses pembersihkan ikan hingga siap dibakar. Rasanya tidak ada resep atau trik rahasia disana. Mungkin rahasianya malah terletak pada bumbu yang digunakan saat proses membakar. Bisa jadi malah penggunaan arang saat proses tersebut membuat kenikmatan?Kami terkesan pada pengolahan ikan patin yang begitu nikmat. Ikan patin yang biasanya identik dengan citarasa lemaknya yang khas, begitu terasa berbeda ditangan mas dion. Umma dan suami menyicipi beberapa kali untuk memastikan rasanya pada lidah kami. Barulah kami makan dengan sambal dan nasi hangat.
Pendamping Ikan Bakar
Nasi hangat disediakan dalam bakul sesuai dengan porsi yang dipesan. Seperti biasa kadang gambaran nasi dalam bakul terlebih sedikit padahal berlebih untuk kami. Umma sampai rasanya perut penuh sekali, kedua balita umma juga hanya mampu makan seujung centong saja. Tidak mau rugi suami menjadi pelabuhan terakhir.Sambal pendamping untuk ikan bakar di kedai ini tersedia dalam dua jenis. Satu mangkok kecil berisi potongan cabe rawit super pedas serta tomat dan bawang merah. Lalu sebuah piring kecil berisi sambel terasi yang lebih nyaman untuk lidah dan perut umma.
Untuk lalapannya begitu beragam karena disesuiakan dengan kebiasaan makan orang sunda. Jujur ini merupakan kelebihan yang jarang umma temui di kedai ikan bakar di Sidoarjo. Selain kemangi, ketimun, selada dan kubis pastilah ada daun poh pohan yang bersensasi rasa mentol segar.
Menu lain
Selain ikan bakar, kedai ini juga menyediakan menu lain antara lain cah kangkung, udang asam manis, cumi saus padang dan gurame saus tiram. Lain kali umma perlu mencoba menu tersebut, semoga Faha semakin besar akan toleransi dengan rasa pedas. Aamiin.Minuman disini sangat beragam dari teh tawar, teh manis hangat, es teh manis, jeruk hangat, es jeruk hingga minuman kemasan dalam chiller. FaHa memilih es teh dingin untuk cuaca sore yang cukup panas kala itu. Umma memilih menutup makan sore tersebut dengan air putih yang tidak pernah ketinggalan kami bawa setiap keluar rumah.
ikan bakar memang paling lezat um 😍 btw kita samaa.. besar di wilayah pesisir sampe ga tau cara makan ikan tawar hehe.. btw ikan wader langsung notice.. kangen wader 😌
BalasHapusPas bgt ini buat pecinta ikan macam suami saya, lengkap plus tips memilih ikannya, nuhun umm faha
BalasHapus