Assalamualaikum, apa kabar ummahat? Semoga selalu sehat selalu ya umm. Pekan ini qadarAllah diberi nikmat kehilangan nafsu makan nih. Bawaannya pingin ngemil biskuit yang manis-manis ajah. Pas main ke warung pilihannya jatuh ke biskuit hitam apa lagi kalo bukan Oreo 110th Birthday Celebration.
Biskuit
Kita mengenal biskuit sebagai salah satu jenis kue kering dengan tekstur renyah dan padat. Umumnya berbentuk kecil, pipih atau tipis. Istilah biskuit ternyata berasal dari Bahasa Inggris “biscuit” yang diserap dari Bahasa Latin yaitu “bis coctus” yang berarti "dimasak dua kali". Di Amerika, jajanan ini disebut “cookie”, yang berarti “kue kecil yang dipanggang atau kue kering”.Kue kering jenis biskuit ini sangat mudah ditemui dengan harga yang sangat bervariasi. Biskuit makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Produk ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia, baik bayi hingga kalangan dewasa dengan jenis biskuit yang berbeda (Kurniasari, 2018).
Biskuit disukai oleh seluruh kalangan usia karena rasanya yang enak. Selain itu Biskuit mudah dibawa dan umur simpannya yang relatif lama. Biskuit yang terbuat dari beberapa bahan bergizi cukup mengenyangkan (Kurniasari, 2018).
Oreo Si Biskuit Hitam
Siapa sih yang tidak kenal dengan kepopuleran si biskuit hitam. Oreo merupakan merek pertama mempelopori biskuit berwarna hitam. Cita rasa khas bubuk coklat yang cenderung pait malah ditonjolkan oleh produsen Oreo.Saat umma kecil ketika diajak berbelanja ke swalayan sering dipilihkan biskuit Oreo. Entah mengapa rasa khas coklat hitam cenderung pait lebih umma sukai daripada jenis biskuit sejenisnya yang dominan manis dengan rasa susu. Selain itu pada jaman itu Oreo termasuk biskuit “mahal” yang tidak mudah ditemui di Pasar Tradisional.
Terlebih lagi iklannya saat itu ditelevisi dengan jargon “diputar, dijilat, dicelupin” menjadi magnet yang sangat kuat bagi umma kecil. Umma dan adik kala itu mungkin terhipnotis sehingga selalu minta dibuatkan susu hangat sebelum makan Oreo. Setelah diputar, dijilat, dicelupin akhirnya biskuit dan susu malah tidak ada yang jadi dimakan.
Kami berdua tidak lagi menyukai susu rasa full cream ala iklan sejak balita. Mungkin iklan tersebut seharusnya tidak ditujukan pada anak-anak seperti kami. Ya, kami tumbuh dan tidak terbiasa minum susu sehingga tidak heran rata-rata konsumsi susu di Indonesia masih rendah (BPS, 2022).
Lidah kami otomatis harus berkerjasama dengan organ indera yang lain pada sesi setelahnya. Kadang kami makan dalam kondisi utuh tiga lapis. Dilain waktu biskuit hitam dibuka, dimakan sisi tanpa krim dahulu baru sisi lainnya. Tidak jarang kami hanya makan krimnya saja.
Sejalannya waktu kepopuleran biskuit hitam membuat hadirnya produk sejenis. Produk tiruan itu hadir lebih dekat kami. Umma dapat mudah menemukan di warung-warung tetangga dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Terlebih lagi bagi kami yang hanya memiliki uang jajan pas-pasan.
Jelas kalo dari kualitas rasa berbeda jauh dengan produk aslinya. Namun bagi umma kecil, kemasan dan bentukan tiruan ini cukup mengobati lidah akan rasa biskuit produk Oreo. Apalagi kami tidak perlu menunggu untuk diajak pergi ke Swalayan yang kala itu tidak mudah untuk keluarga guru PNS biasa.
Oreo dan Umma Faha
Saat FaHa mulai bisa jajan beraneka cemilan, Oreo menjadi salah satu yang umma rekomendasi. Kualitas produk biskuit ini tidak perlu diragukan lagi. Sebagai orang tua, kualitas bahan biskuit sandwich coklat dengan krim vanila Orea jelas lebih aman dari produk tiruan sejenis.Oreo saat ini sudah tersedia dalam kemasan kecil yang mudah dijumpai di warung tetangga. Oreo isi empat buah dapat diperoleh dengan harga Rp 2.000 saja. Empat tahun belakangan umma, lebih memilih memakmurkan warung tetangga. Selain karena kebutuhan juga sebagai sarana silaturahmi. Umma juga ingin mengajarkan pada FaHa untuk berbelanja sesuai kebutuhan saja.
FaHa sudah sangat hafal dengan kemasan berwarna biru dengan gambar biskuit hitam. Meski mereka tidak terlalu suka rasa pahit khas coklat. Namun produk ini masih menjadi salah satu pilihan mereka untuk jajan.
Keduanya sudah pandai menggunakan gunting. Selepas jajan mereka membuka sendiri jajan yang mereka beli. Rumah sesaaat senyap saat aktivitas mengorek krim dengan jari mungil mereka.
Jarang sekali FaHa dapat menghabiskan biskuit ini kecuali saat lapar setelah bangun tidur (seperti video terlampir). Umma lebih sering menemukan biskuit ini teronggok di atas karpet dalam keadaan terbuka. Maka dari itu kemasan kecil ini lebih ramah menemani masa explorasi mereka.
Baru pekan ini, mereka pergi jajan sendiri berbekal pecahan uang Rp 2.000. Seperti biasanya mereka laporan selepas jajan. Umma sontak kaget mereka memilih jajanan “permen keras”. Produk tersebut memiliki kemasan dan gambar tampilan mirip dengan produk mini Oreo
Umma coba menjelaskan bahwa yang Kaka Fa pilih bukan mini Oreo. Umma menyarankan untuk menukarnya sebelum dia buka. Namun ia terus berargumen bahwa produk tersebut adalah mini Oreo. Kaka Fa memaksa membuka kemasan dengan serunya.
Jari kecil kaka Fa sibuk membuka kemasan produk yang beli. Lalu membaginya dengan si Ha yang juga terlihat penasaran. Kedua lalu memakan produk tiruan tersebut “huekkkk”. Hanya dalam hitungan detik kaka Fa berjalan ke arah umma “Gak enak ma, mama aja ya makan”.
Oreo 110th Birthday Celebration
Sudah 110 tahun Oreo hadir mewarnai momen keseruan keluarga di seluruh dunia. Tidak heran kaka Fa 4 tahun dan adik Ha 3 tahun sudah sangat hafal dengan brand ini. Harapan umma semoga produk ini tetap menjaga kualitas produknya di tengah gempuran produk sejenis #WishOreo110.Jika anak-anak memilih produk tiruan, umma tidak segan mengingatkan mereka untuk mengkonsumsi air putih sebanyak-banyak selepas makan jajan. Namun Oreo memberikan rasa aman untuk umma karena kualitasnya yang tidak diragukan. Jelas lidah tidak bisa bohong....
Selain itu di momen #UlangTahunOreo semoga hadir inovasi terbaru khususnya untuk kami penggemar Oreo kemasan kecil. Untuk umma yang sangat jarang pergi ke swalayan, sangat jarang merasakan variasi oreo yang beranekaragam. Menelan ludah mencoba membayangkan rasa yang ada diiklan layar televisi.
Termasuk pada momen spesial Oreo 110th Birthday Celebration ada produk baru varian spesial ulang tahun yaitu “Birthday Cake Flour”. Alamak desain kemasannya bertabur warna pink ini pasti akan langsung membuat kaka Fa tidak berpindah ke yang lain. Beberapa hari, umma muter ngajak anak-anak ke warung tidak ada varian lain selain Oreo isi empat dan Oreo Soft Cake di sekitar sini.
Pada momen Oreo 110th Birthday Celebration juga Oreo juga menghadirkan AR Instagram Filter yang dapat diakses melalui bio instagram oreo_indonesia. Filter canggih ini menghadirkan sensasi meniup 110 buah lilin yang terdapat pada kue ulang tahun. Potongan biskuit oreo menjadi penanda waktu saat meniup lilin tersebut.
Pada momen spesial ini Oreo juga berkolaborasi dengan pada umkm yang bergerak di bidang food & beverage. Untuk umma sendiri memang jarang jajan, jadi belum pernah secara langsung membeli. Sempat beberapa kali mendapat homemade desert dari olahan bubuk hitam ala Oreo. Umma tidak paham betul, namun umma menduga produk tersebut hanya terinspirasi.
Kembali lagi lidah tidak bisa bohong, cita rasa yang umma dan FaHa rasakan berbeda. Ada rasa yang tertinggal dan membuat tidak nyaman. Saat umma coba berselancar karena membuat artikel ini, ternyata saat ini banyak sekali produk inspirasi dijual secara bebas bahkan resepnya dapat dengan mudah ditemukan di sosial media.
Semoga jika ada kesempatan umma bisa mencicipi secara langsung food & beverage yang bekerjasama secara resmi dengan Oreo. Umma yakin yang asli rasa tertinggal tidak lagi hanya dilidah dan tenggorokan namun sampai ke hati.
PENUTUP
Semoga pada momen Oreo 110th Birthday Celebration banyak kebaikan yang dapat hadir untuk seluruh pecinta produk legendaris ini. Semoga si biskuit hitam ini selalu dapat menemani momen keseruan dan kehangatan seluruh keluarga dimana pun berada. Wassalamualaikum...
Referensi.
Kurniasari, Fatriani (2018). Karakteristik Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Biskuit Kaya Protein Dengan Substitusi Tepung Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dan Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp). Undergraduate (S1) thesis, University of Muhammadiyah Malang. https://eprints.umm.ac.id/41973/ diakses Minggu, 14 Agustus 2022.
Posting Komentar
Posting Komentar