Perpustakaan: Memorable Place
Buku Pertama
Umma kecil sudah terbiasa membaca buku atau koran. Hal tersebut membuat kebiasaan baik tersebut terus bertumbuh. Umma bahkan masih ingat isi cerita buku pertama yang umma baca di taman kanak-kanak. Meskipun saat itu belum pandai membaca, ilustrasi buku dapat menggambarkan jalan cerita buku tersebut. Bahkan sering terbawa mimpi kalau kecil."Buku mengenai gadis kecil yang melihat seekor kupu-kupu, lalu terpukau dan mengejarnya. Tanpa sadar dia berjalan semakin menjauh dan kemudian tersesat"
Perpustakaan Pertama
Beranjak Sekolah Dasar, beberapa kali berkesempatan berkunjung ke perpustakaan yang ada di dalam area ruang guru. Ummat tidak terlalu ingat buku apa yang terkenang. Namun yang teringat yaitu koleksi buku di sana tidak begitu banyak dan kami tidak terlalu terfasilitasi.Umma ingat diberi tugas untuk membuat resensi novel. Ibu akhirnya membelikan sebuah novel di toko buku karya Mira W. Cerita fiksi dalam novel tersebut masih terngiang.
"Tidak ingat jelas judulnya, novel bersampul bunga berwarna kuning jingga, bercerita tentang pengkhianatan sebuah pernikahan"
Perpustakaan adalah Rumah Kedua
Semasa sekolah menengah pertama, perpustakaan di sekolah lumayan luas, dengan pelayanan dan fasilitas cukup. Umma banyak menghabiskan waktu di sana sepulang sekolah. Sembari menunggu jam les tambahan.Kala itu umma dan teman-teman juga sesekali singgah ke Perpustakaan Kota Umum Sidoarjo. Tempatnya tidak jauh dari SMPN 1 Sidoarjo. Atau pergi ke persewaan buku dan komik. Namun umma tetap nyaman meminjam buku di perpustakaan karena masa pinjam yang panjang dan GRATIS.
Kebiasaan tersebut berlanjut hingga jenjang perguruan tinggi. Namun kebiasaan tersebut lebih menjadi kebutuhan untuk bahan tugas. Suasana perpustakaan yang makin serius atau tuntutan tugas tidak lagi senikmat sebelumnya.
Perpustakaan Ramah Anak
Saat memiliki anak, umma sadar bahwa kebiasaan membaca harus dimulai sejak dini. Hal tersebut bukan perkara mengenai membaca Alfabet, namun lebih melatih analisa mereka terhadap petunjuk Allah subhanahu wa Ta'ala.Buku pertama FaHa adalah Oh Si Burung Hantu, buku kontras karya Clefiena dari Noura Publishing. Buku hadiah dari bude Ani yang sudah lebih dahulu sadar dengan literasi dini. Buku tersebut menjadi bacaan kaka Fa setiap saat bermain dengan umma.
Sayangnya niat baik umma tidak sejalan dengan paksu yang tidak memiliki kesamaan kebiasaan. Oleh karena itu umma harus menyisihkan uang belanja untuk membeli buku. Buku-buku murah yang umma beli secara online ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi umma.
Lalu mma mulai mengenalkan perpustakaan pada FaHa ketika mereka sudah mulai menikmati proses membaca buku. Pelatihan membaca nyaring menginisiasi umma untuk merutin membaca buku untuk FaHa. Sayangnya koleksi buku kami sangat terbatas.
Untuk keluarga dengan budget pas-pas seperti kami, berkunjung ke perpustakaan merupakan salah satu solusi. Alhamdulillah rumah nenek dekat dengan lokasi Perpustakaan Umum Kota Depok. Oleh karena itu kami selalu meluangkan waktu untuk mengagendakan berkunjung kesana.
Perpustakaan Ramah Anak di Depok
Perpustakaan Umum Kota Depok terletak di Jl. Margonda Raya Nomor 54. Perpustakaan berlokasi di Kawasan Kantor Walikota Depok. Gedungnya berada di sebelah kiri pintu masuk gerbang komplek Walikota Depok.Kami mencapai gedung ini melalui bagian belakang kompleks. Hal tersebut dikarenakan lokasi rumah nenek ada di dekat Pasar Kemiri. Kami berjalan dari bawah flyover, menyebrang rel KRL, berjalan masuk ke Terminal Kota Depok, menyusuri halaman depan Stasiun Kota Depok, dilanjutkan masuk ke pintu pejalan kaki dari ITC Mall Depok.
Kami masuk ke area Komplek Walikota Depok melalui sisi kiri depan Masjid. Lalu berjalan cantik melewati area bunga, lapangan upacara dan gedung perpustakaan berada di depan mata.
Jam Layanan Perpustakaan dan Kontak:
- Senin – Minggu : Pukul 08.00 – 15.00 WIB
- Istirahat 12.00-13.00
- Libur nasional dan cuti bersama tutup.
- WA only 082124065500
- Email : depokcorner@gmail.com
- Instagram : @perpustakaanumumdepok
Fasilitas di Perpustakaan Kota Depok
Ruang di Lantai 11. Play Ground
Tempat yang pertama kami kunjungi setelah masuk pintu masuk gedung. FaHa seringkali menghabiskan waktu untuk beristirahat sejenak dengan bermain. MasyaAllah. Sembari sarapan atau makan cemilan serta minum.Sejauh pengalaman kami, pengunjung pada hari kerja tidak terlalu banyak sih. Jadi, playground tidak ada yang menggunakan. FaHa jadi leluasa mau bermain apa saja berasa milik mereka sendiri. Hehe.
Di playground ini ada jenis 4 mainan: jungkat-jungkit, perosotan, panjat tali, dan ayunan. Orang tua perlu mengawasi lebih ketat batita terutama permainan perosotan karena tangganya cukup tinggi dan jarak anak tangganya agak renggang.
2. Aula
Aula ini cukup luas dan biasanya digunakan untuk pertemuan komunitas atau dinas yang ada di Kota Depok. Beberapa kali kami berkunjung terlihat ada kegiatan ibu-ibu atau bapak-bapak di sana.Ada beberapa ruang di lantai ini, namun umma belum pernah melihat digunakan sejak wabah pandemi selesai. Oleh karena itu umma juga tidak tahu keperuntukkannya.
Ruangan di Lantai 2
Setelah asik main saatnya naik ke lantai dua. Kami selalu memilih menaiki tangga dari apa lift. FaHa biasa berjalan hingga berlari dengan semangat menuju Ruang Baca. Pada area ini beberapa ruang antara lain :
1. Meja Pendaftaran & Penitipan Tas
Sebelum masuk ke ruang baca, ruang referensi, ruang koleksi buku, atau ruang anak, wajib menitipkan tas dan barang bawaan lainnya di loker. Petugas selalu berganti tiap kali kami berkunjung (siswa SMK magang) akan membantu kamu menyimpan tas dan atau memberikan tas transparan untuk membawa barang yang kamu perlukan. Di sini kamu juga akan diminta mengisi daftar hadir pengunjung.2. Ruang Anak
Ruang ini tempat favorit kami selain playground. Khusus masuk ruangan ini, selain harus menitipkan tas, juga perlu melepas alas kaki dan meletakkannya di rak sepatu yang sudah disediakan.Di dalam ruang ini terdapat beberapa buat rak berisi buku koleksi anak dari 0+ hingga 12 tahun. Berbagai macam buku koleksi untuk anak-anak ada di sini. Penerbitnya pun bermacam-macam ada Gramedia, BIP, Gema Insani, Erlangga for Kids, Mizan dan lainnya. Ada juga buku-buku hibah berbahasa inggris yang dipajang di dekat meja petugas.
Bicara perkara buku, koleksinya lumayan banyak. Sayangnya penataannya sering kali kurang update. Mungkin karena sejak pandemi kunjungan anak sekolah meningkat sehingga tidak sempat tertata. Misalnya hari ini adik Ha tidak bisa menemukan buku Tayo Series yang selalu menjadi magnetnya.
Di sini juga terdapat beberapa macam mainan yang terletak di pojok kanan sebelah rak buku ranting (koleksi premium). Mainan ini secara reguler diperbarui karena kualitas menurun akibat pemakaian. Sebulan terakhir ini FaHa memilih bermain dahulu baru membaca buku.
Tersedia beberapa meja baca lesehan serta sofa. Beberapa bulan lalu, kami bisa menggunakan bean bag untuk duduk sambil bersantai. Sayangnya sudah disimpan karena kualitas menurun.
3. Ruang Baca dan Koleksi Buku
Pada ruang ini terdapat puluhan rak-rak yang menyimpan berbagai koleksi. Sudah ada label di setiap rak buku sehingga memudahkan kita untuk mencari kategori buku yang kita mau. Namun sebaiknya tetap mencari melalui database komputer yang berada di meja sirkulasi buku.Ruang baca terletak di ruangan yang sama dengan ruang koleksi buku. FaHa tidak betah duduk disini karena tidak dapat bergerak seleluasa di ruang anak. Biasanya di bagian ini umma memilih buku parenting untuk dibawa pulang.
4. Ruang Referensi
Umma belum pernah kesini. Tempat ini cenderung lebih sepi karena jarang ada orang. Menurut keterangan di pintu masuk ruang koleksi khusus merupakan ruang untuk menyimpan arsip, dokumen, laporan, dan lainnya.5. Meja Sirkulasi Buku
Pada meja ini peminjaman dan pengembalian buku dilakukan. Sebelum meminjam buku pastikan sudak memiliki kartu anggota terlebih dahulu. Pendaftaran dapat dilakukan secara langsung atau online. Prosesnya sangat cepat dan GRATIS.Proses perpanjangan buku saat ini juga dapat dilakukan melalui Call Center WhatsApp. Kemudahan prosedur ini lumayan tanpa berkunjung kembali. Apalagi jika terkendala, namun proses pengembalian tetap harus datang ya.
Kadang di sela-sela membaca dan bermain, FaHa minum di meja pendaftaran dengan menitipkan botol minum di meja. Lalu ke kamar mandi untuk BAK disebelah lift. Atau makan cemilan dengan duduk di sofa depan ruang baca.
6. Lift
Selepas berkunjung selesai, kami turun ke lantai 1 menaikin lift. Pengalaman yang selalu seru untuk FaHa. Keset di dalam lift selalu diganti setiap hari dengan warna berbeda dan bertuliskan sesuai hari saat itu. Setiap masuk umma selalu menyempatkan untuk membaca untuk memastikan ingatan. Lol.Perpustakaan selalu menjadi tempat seru yang wajib FaHa kunjungin. Seperti pekan ini kami berniat berkunjung dihari Selasa, lalu gagal, tadi pagi mereka memasak berangkat meskipun matahari sudah cukup tinggi. Selepas belanja ke pasar, umma sat set dan dengan bantuan paksu tiba disana sebelum jam 09.00 wib.
Kami menghabiskan waktu sekitar dua jam disana, dari ramai pengunjung hingga sepi. Mulai dari main di play ground, bermain, sarapan, baca buku, BAK, baca buku, bermain, makan siang lalu pulang kembali.
Posting Komentar
Posting Komentar