Assalamu'alaikum, apa sih perlindungan anak yang paling utama? Mengingat berita akhir-akhir ini anak menjadi korban sebuah kejahatan. Mau tahu yuk simak.
Perlindungan Anak
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan (UU No 23 Tahun 2002).Perlindungan anak adalah segala bentuk kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya tersebut diatas. Anak yang dimaksud adalah seseorang yang berumur kurang dari 18 tahun, tak terkecuali anak yang masih berada dalam kandungan menurut Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014.
32 Hak Anak yang Wajib Dipenuhi
Anak berhak untuk:- Hidup, tumbuh dan berkembang
- Bermain
- Berekreasi (piknik/wisata)
- Berkreasi
- Beristirahat
- Memanfaatkan waktu luang
- Berpartisipasi
- Bergaul dengan anak sebayanya
- Menyatakan dan didengar pendapatnya
- Dibesarkan dan diasuh orangtua kandungnya sendiri
- Berhubungan dengan orangtuanya bila terpisahkan
- Beribadah menurut agamanya
Anak berhak untuk mendapatkan:
- Nama
- Identitas
- Kewarganegaraan
- Pendidikan dan pengajaran
- Informasi sesuai usianya
- Pelayanan kesehatan
- Jaminan sosial
- Kebebasan sesuai hukum
- Bantuan hukum dan bantuan lain
Anak juga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari:
- Perlakuan diskriminasi
- Ekploitasi ekonomi maupun seksual
- Penelataran
- Kekejaman, kekerasan,penganiayaan
- Ketidakadilan
- Perlakuan salah lainnya
- Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
- Pelibatan dalam sengketa bersenjata
- Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
- Pelibatan dalam peperangan
- Sasaran penganiayaan dan penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi
Lembaga Perlindungan Anak
Ada berbagai lembaga yang bergerak di bidang perlindungan anak, salah satunya milik negara, yaitu KPAI. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang bertugas untuk melindungi anak-anak bangsa dari segala tindakan yang merugikan mereka. Tugas dan peran KPAI terangkum dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kepres No. 77 tahun 2003.Wujud Perlindungan Anak
Sebagai orang tua, kita merupakan pelindung pertama dan utama untuk anak. Betul gak umm? Membangun bonding dengan anak akan membuat kita dengan anak menjadi dekat dan lekat. Masih ragu?Kita sebagai orang tua secara fitrah, diberi naluri untuk memberikan hak-hak anak yang daftarnya sudah tertulis di atas. Bahkan lebih banyak lagi dan tersurat dalam Al Quran. Hukum di dunia bagian mana pun akan kalah dengan perlindungan yang kita buat. Lalu bagaimana agar kita bisa menjadi perlindungan bagi anak.
Orang tua sebagai pelindung :
1. Mempersiapkan dan memantaskan diri sebelum dikarunia anak
Anak merupakan titipanNya yang begitu berharga. Tidak semua individu dapat dikaruniai amanah ini. Seyogyanya sebelum menerus keturunan kita juga wajib untuk mempersiapkan dan memantaskan diri untuk mendapatkan amanah tersebut.Umma butuh waktu untuk memahami hal ini lo umm. Setelah teguran, ujian dan cobaan umma sadar banyak dosa yang umma lakukan kepada orang tua tanpa sadar atau tidak secara langsung. Hal tersebut ternyata membuat Allah belum ridho menitipkan amanahnya.
Setelah umma muhasabah diri, umma diberi petunjuk untuk sadar dan meminta ampun pada Allah, kedua orang tua dan pasangan. Maha Baik Allah memudahkan semua proses ikhtiar umma untuk mendapatkan garis dua.
2. Mempelajari ilmu berdasarkan Al Quran dan Hadist
Semua ilmu yang dibutuhkan untuk berjalan dimuka bumi Allah ada di Al Quran dan Hadist. Umma tidak pernah bersekolah di pondok atau pesantren. Ilmu agama yang umma peroleh hanya butiran debu di gurun pasir.Dahulu umma berpatokan pada pengalaman dan referensi orang tua dan terdekat. Semua itu jelas bukan merupakan ilmu yang benar dan baik. Melalui niat Allah mudah proses belajar umma melalui para guru yang ahli di bidang.
Tidak serta merta ilmu yang umma peroleh sesuai, tapi masyallah berlahan namun pasti umma dipertemukan dengan banyak guru yang sejalan dengan Al Quran dan Hadist. Perjalanan masih jauh dan kita tetap harus semangat membersamai yap...
3. Menyembuhkan luka masa kecil
Luka masa kecil tidak bisa dipanggil secara sengaja, namun sering kali muncrat jika menemukan celahnya. Letupan tersebut pada perempuan akan mulai muncul ketika usia dewasa muda, menikah, hamil, melahirkan, menyusui.Umma perlu bantuan konseling untuk memahami letupan yang berubah menjadi muncratan. MasyaAllah umma dipertemukan dengan ahli ketika anak-anak belum berusia 3 tahun. Umma akhirnya menemukan jawaban dadi segala gejolak jiwa yang sering tak menentu karena sikap dan perilaku batita.
Berlahan umma belajar untuk melepaskan semua luka masa kecil. Tidak sepenuhnya hilang perlu proses dan pembiasaan. Namun yang pasti kita harus terus belajar menjadi lebih baik dari hari kemarin. Semangat!!!
4. Melakukan harmonisasi dengan pasangan
Tumbuh dan berkembang di lingkungan yang berbeda jelas akan menghasilkan kualitas tanaman yang berbeda. Begitu juga umma dan suami, gejolak kecil hingga besar seringkali bertemu. Terlebih kami menjalin perkenalan mandiri singkat.Kami akhirnya menemukan benang merah ketika sama-sama mengikuti pelatihan menjadi keluarga hebat berbasis Al Quran dan hadist. Meskipun untuk mencapai titik tersebut, kami masing-masing harus menemukan batunya masing-masing. Sampai saat ini kami terus belajar dan belajar, semoga selalu dimudahkan. Aamiin.
5. Menciptakan situasi dan kondisi yang tepat
Kami sebagai pasangan sudah menemukan titik yang tepat untuk memulai dan berakhir. Namun begitulah hidup sebagai manusia sosial tidak ada jalan pintas. Semuanya perlu melalui kelokan dan tanjakan.Sandungan dan tendangan seringkali kali butuh kami lakukan untuk memuluskan visi misi bersama. Namun disisi lain tetap harus menjaga hati para surga di sekitar. Waktu dan ilmu menjadi perpaduan dasyat untuk mewujudkannya.
6. Tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
Takdir telah dituliskan bahkan sebelum manusia diciptakan. Mindset ini perlu ditanamkan pada diri untuk terus berjalan dan berpijak. Ketika usaha telah dilakukan hanya berserah diri padaNya jawaban dari kegelisahan.Dekat dan lekat adalah wujud perlindungan bagi anak.
Apabila beberapa poin di atas sudah bisa dimulai dan dilaksanakan secara istiqomah. InsyaAllah kita sebagai orang tua bisa membersamai anak dengan merdeka. Kemerdekaan tersebut akan memberikan diri kita dapat memahami anak penuh cinta.Cinta tersebut akan dapat kita gunakan untuk membangun kedekatan pada anak. Ketika dekat dan lekat anak akan merasa nyaman pada orang tuanya sendiri. Kita sebagai orang tua akan dengan mudah untuk membekali anak nilai Al Quran dan hadist sebagai bekalnya di dunia.
Anak akan tumbuh dengan menjadi pribadi yang berpegang teguh. Anak akan dapat memilah pilah sikap dan perilaku yang benar dan baik. Serta bisa menjaga mereka untuk bergaul dengan lingkungan yang baik pula.
Posting Komentar
Posting Komentar