Assamualaikum, kali ini umma mau berbagi mengenai cara mengatasi masalah pernikahan. So iyes ya? enggak kok, umma mau ajakin belajar sama-sama.
Pernikahan merupakan penggenap setengah agama. Pernikahan merupakan satu-satunya ibadah terlama dengan limpahan pahala. Namun dalam prakteknya pasti banyak kerikil hingga batu besar yang datang.
Cara Mengatasi Masalah Pernikahan
Tiga tahun yang lalu ketika pandemi datang menjadi salah satu masa yang berat untuk umma. Luka batin sempat timbul tenggelam dalam diri umma. Konflik-konflik dengan pasangan mulai muncul.Kami menikah 6 bulan paska berkenalan. Kurang dari dua tahun kami memiliki momongan pertama. Lalu disusul anak kedua. Masa sesingkat itu tidak sempat kami gunakan untuk penjajakan.
Kami tidak memiliki masa-masa berkualitas berdua sebelumnya. Umma tidak mampu mengenali diri sendiri paska hamil maupun menyusui. Umma fokus pada anak-anak hingga lupa pada diri sendiri maupun pasangan.
Komunikasi kami terasa aneh meski dalam satu atap. Umma merasa sendirian tanpa sandaran. Apalagi mengasuh kedua anak yang hanya berjarak 11 bulan.
Tidur malam sering terganggu hingga akhirnya yang lebih sering bangun. Lalu menghabiskan waktu untuk scrolling. Qadar Allah menemukan poster mengenai Gerakan Aku Berdaya.
Alhamdulillah sejak menemukan gerakan yang diprakarsai oleh Nina Nugroho minggu pagi selalu berwarna. Umma berkesempatan mengikuti webinar bersama mentor-mentor hebat. Gerakan ini terselenggara dengan bekerja sama dengan Tempat Trained Guild.
Melalui jalan tersebut umma kembali belajar tentang diri ini. Mengenali, menerima, mengelola setiap rasa yang muncul. Maklum dahulu belum pernah, jadi proses tersebut berjalan begitu berlahan.
Pada satu sesi materi mengenai pernikahan, moderator menginfokan perihal buku gratis. Umma langsung gercep mengirim pesan pada admin. Meskipun umma tidak tahu benar isi buku yang akan dibagikan.
Saat buku itu hadir, jujur umma tidak tertarik. Entah mengapa desain sampulnya kurang menarik dimata umma. Judul buku begitu juga terlihat begitu klise seperti buku bertema sejenis. Umma juga hanya sekilas membaca sinopsis yang berada di bagian sampul belakang.
Lalu umma putuskan membuka meski belum berminat membaca. Hal ini karena ada permintaan untuk sharing di instagram story. Alih-alih menjalankan tugas malah umma terbelalak dengan kombinasi warna orange yang digunakan di bagian dalam buku. Wah kok terlihat tidak biasa...
Identitas Buku
Judul : No Marriage is Perpect, Cara Mengatasi Masalah Pernikahan untuk Mencapai KebahagiaanNama penulis : @mamaksibuk
Tahun diterbitkan : September, 2021
Nama penerbit : Tempat Trainers Guild
Jumlah halaman : 180 hlmn
Harga buku : Rp 96.000,-
Nomor ISBN : 978-623-97128-6-0
Profil Penulis : Nama lengkapnya Ikacha Ibrahim, nama pena tersebut disematkan oleh beberapa anggota Tempat Trainee Guild. Selain sebagai ibu rumah tangga, ia juga berprofesi sebagai coach, trainer dan mentor di bidang service dan leadership.
Lalu mulai membuka-buka sekilas, tiap bab dipisahkan dengan kalimat-kalimat berwarna jingga yang menarik hati. Akhirnya umma mulai tergoda membaca daftar isi. Judul dalam tiap bab sebenarnya kurang lebih 'biasa'. Namun satu kalimat pada daftar isi di bagian catatan pembuka membuat umma tertarik melanjutkan.
Mak jleb, qadar Allah umma bersuami anak tunggal. Sejak menikah umma merasa dipaksa untuk tinggal satu atap. Apalagi kala dinyatakan positif garis dua umma harus resign karena kehamilan beresiko.Penolakan tersebutlah yang memanggil luka masa kecil muncul satu persatu.
Umma terus melanjutkan halaman demi halaman dari buku karya Mak Ika ini. Gaya penulisannya santai layak sedang bercerita kepada umma. Dua bab pertama banyak bercerita tentang penulis dengan pasangan.
Masukin bab "money money" mulailah umma diajak masuk pada banyak prespektif beberapa narasumber. Narasumber adalah teman, sahabat maupun saudara penulis yang sedang atau telah menghadapi konflik.
Masalah pernikahan dalam buku ini memberi banyak wawasan baru untuk umma.
Setengah bab terakhir, pembaca diajak untuk menganalisa kondisi masing-masing. Lalu diberikan poin-poin cara mengatasi masalah pernikahan. Bab-bab terakhir diisi tulisan para narasumber sebagai motivasi untuk pembaca.
Buku ini renyah seperti kerupuk bawang sangat mudah dipahami. Kalo umma beneran membantu saat ada konflik sebagai support diri. Buku perlu dibaca berulang sebagai pengingat karena "Cinta adalah Kata Kerja. "
Isi Buku
Lalu mulai membuka-buka sekilas, tiap bab dipisahkan dengan kalimat-kalimat berwarna jingga yang menarik hati. Akhirnya umma mulai tergoda membaca daftar isi. Judul dalam tiap bab sebenarnya kurang lebih 'biasa'. Namun satu kalimat pada daftar isi di bagian catatan pembuka membuat umma tertarik melanjutkan. "Cinta itu Buta, Sampai Punya Mertua"
Mak jleb, qadar Allah umma bersuami anak tunggal. Sejak menikah umma merasa dipaksa untuk tinggal satu atap. Apalagi kala dinyatakan positif garis dua umma harus resign karena kehamilan beresiko.Penolakan tersebutlah yang memanggil luka masa kecil muncul satu persatu.
Umma terus melanjutkan halaman demi halaman dari buku karya Mak Ika ini. Gaya penulisannya santai layak sedang bercerita kepada umma. Dua bab pertama banyak bercerita tentang penulis dengan pasangan.
Masukin bab "money money" mulailah umma diajak masuk pada banyak prespektif beberapa narasumber. Narasumber adalah teman, sahabat maupun saudara penulis yang sedang atau telah menghadapi konflik.
Masalah pernikahan dalam buku ini memberi banyak wawasan baru untuk umma.
Setengah bab terakhir, pembaca diajak untuk menganalisa kondisi masing-masing. Lalu diberikan poin-poin cara mengatasi masalah pernikahan. Bab-bab terakhir diisi tulisan para narasumber sebagai motivasi untuk pembaca.
Buku ini renyah seperti kerupuk bawang sangat mudah dipahami. Kalo umma beneran membantu saat ada konflik sebagai support diri. Buku perlu dibaca berulang sebagai pengingat karena "Cinta adalah Kata Kerja. "
Posting Komentar
Posting Komentar